- Back to Home »
- Agama »
- Lafadz INSYA ALLAH Bisa Menjebol Tembok Ya'juj dan Ma'juj
Posted by : Unknown
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZulgN9xKys-tjh5XELtCgfHu6cPwTkjEJcG3YaPQqkUYsKWyaAwJwcRSLFYwGy0DTIk_8Ofx_rF4igB23USCWsWr4StSQavV7Gm0bc8tD-gtkTRyxGvyiltEYSjY53TqRtKl_-fUipaY/s320/Misteri+Tembok+-+AXISPOT.jpg)
Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat ya'juj
ma'juj, sekejam ya'juj ma'juj, dan sebanyak ya'juj ma'juj. Namun tidak
disangka, bahwa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kokoh
Dzulqarnain adalah kalimat 'Insya Allah'.
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Harits dan 'Uqbah
bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang
diajukan oleh kedua orang ini adalah bagaimana kisah Ashabul Kahfi?,
Bagaimana kisah Dzulqarnain?, dan Apa yang dimaksud dengan Ruh?
Rasulullah SAW bersabda kepada dua orang itu, "Besok akan saya ceritakan
dan saya jawab." Akan tetapi Rasulullah SAW lupa mengucapkan "Insya
Allah". Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi
masalah pasti terputus selama 15 hari.
Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada
Rasulullah saw dan berkata "Mana ceritanya? besok..besok..besok.."
Ketika itu Rasulullah saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan
wahyu surat Al-Kahfi yang berisi jawaban kedua pertanyaan pertama,
pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa ayat 85.
Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
"Janganlah kamu sekali-kali mengatakan, 'Sesungguhnya saya akan
melakukan hal ini besok,' kecuali dengan mengatakan Insya Allah." (QS
Al-Kahfi :23-24)
Sebuah kalimat yang sering kita salah artikan tetapi orang yang paling
mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan
yang akan datang pun ditegur oleh Allah SWT karena lupa mengucapkan
"Insyaa Allah". Ada rahasia besar apa dibalik kalimat Insya Allah?
Perhatikan petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah memerintahkan
manusia ketika semua rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan
“Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” tetapi harus diikuti dengan
ucapan Insya Allah.
Sebab ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah sebuah
'ucapan kepastian', keyakinan diri jika hal itu benar-benar akan
dilakukannya, bukan keraguan-keraguannya.
Benar, Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan
keragu-raguan. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan
kepasrahan total yang tidak kita sadari sebagai syarat utama
tercapainya sebuah keberhasilan.
Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya.
Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena Allah sebagai
sang pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.
Ingat baik baik! Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan
sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan
saja “Maaf, saya tidak bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri …”
Tetapi bila kalian yakin bisa melakukan rencana itu, maka katakanlah
“Insya Allah”, niscaya kalian akan melihat sebuah ketentuan Allah sesuai
dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.
"Mereka (Ya'juj & Ma'juj) berusaha untuk keluar dengan berbagai
cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat
membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya
berkata,'Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita
pasti bisa keluar dari sini."
"Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti
sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka
bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian
tersebuat terjadi berulang-ulang."
"Hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang
kecil pemimpin mereka tanpa sengaja berkata, “Insya Allah, Besok kita
lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita bisa keluar dari sini."
"Maka keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada,
kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari
penglihatan masyarakat luar sebelumnya."
"Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah
berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu
makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi."
Jika kaum perusak sekelas ya'juj dan ma'juj saja bisa
berhasil meskipun tanpa sengaja mengucapkan Insya Allah, bagaimanakah
halnya dengan kita. Apalagi jika disertai dengan kesadaran dan penuh
kepastian mengucapkannya. Yakinlah, janji Allah SWT selalu benar,
Dia-lah sebaik baik penepat janji.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah dari bibinya berkata:
Rasulullah SAW bersabda: "Kamu mengatakan tidak ada permusuhan, padahal
sesungguhnya kamu senantiasa memerangi musuh, sehingga datanglah Ya'juj
dan Ma'juj; yang lebar jidatnya, sipit matanya, menyala (merah)
rambutnya, mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi,
wajahnya seperti martil."
Sumber : www.menjelma.com